Membahas semua hal terpanas. Berita terkini politik, artis, lowongan kerja CPNS pegawai negeri sipil, olah raga.

Lantangnya Bung Tomo Di Surabaya

Senin, 09 November 2009



Lantangnya Bung Tomo Di Surabaya -- Berangkat kerja pagi ini sempat melewati beberapa instansi pemerintah, sedikit bingung, ada upacara pagi ini padahal hari ini adalah hari selasa. Setelah mengingat-ingat hari..... iya ternyata hari ini adalah Hari Pahlawan 10 November.

Teringat peristiwa 10 November 1945 saat tentara-tentara inggris migrasi melalui Malaysia menuju Surabaya lengkap dengan peralatan tempurnya. Pada pagi harinya tentara inggris menebarkan pamflet-pamflet meminta secara paksa pejuang-pejuang Indonesia di Surabaya untuk menyerah. Saat itu pejuang-pejuang Surabaya meminta pendapat Presiden Soekarno atas permintaan tentara Inggris. Saat itu Bung Karno tidak langsung menjawab, dia bilang nanti saya pikrkan terlebih dahulu. Malam harinya pada pukul 11 malam, Bung Karno mengabarkan rakyat Surabaya bahwa keputusan melawan atau menyerah terserah rakyat Surabaya. Barulah pada pagi hari Bung Tomo berpidato dan di siarkan melalui radio Indonesia, kira-kira seperti inilah pidato Bung Tomo pada tanggal 10 November 1945:



Bismillahirrahmanirrahim…
Merdeka!!!

Saoedara-saoedara ra’jat djelata di seloeroeh Indonesia,
teroetama, saoedara-saoedara pendoedoek kota Soerabaja
Kita semoeanja telah mengetahoei bahwa hari ini tentara Inggris telah menjebarkan pamflet-pamflet jang memberikan soeatoe antjaman kepada kita semoea.
Kita diwadjibkan oentoek dalam waktoe jang mereka tentoekan, menjerahkan sendjata-sendjata jang kita reboet dari tentara djepang.

Mereka telah minta supaja kita datang pada mereka itoe dengan mengangkat tangan.
Mereka telah minta supaja kita semoea datang kepada mereka itoe dengan membawa bendera poetih tanda menjerah kepada mereka.

Saoedara-saoedara,
didalam pertempoeran-pertempoeran jang lampaoe, kita sekalian telah menundjukkan bahwa
ra’jat Indonesia di Soerabaja
pemoeda-pemoeda jang berasal dari Maloekoe,
pemoeda-pemoeda jang berasal dari Soelawesi,
pemoeda-pemoeda jang berasal dari Poelaoe Bali,
pemoeda-pemoeda jang berasal dari Kalimantan,
pemoeda-pemoeda dari seloeroeh Soematera,
pemoeda Atjeh, pemoeda Tapanoeli & seloeroeh pemoeda Indonesia jang ada di Soerabaja ini,

didalam pasoekan-pasoekan mereka masing-masing dengan pasoekan-pasoekan ra’jat jang dibentuk di kampoeng-kampoeng,
telah menoenjoekkan satoe pertahanan jang tidak bisa didjebol,
telah menoenjoekkan satoe kekoeatan sehingga mereka itoe terdjepit di mana-mana

Hanja karena taktik jang litjik daripada mereka itoe, saoedara-saoedara
Dengan mendatangkan presiden & pemimpin-pemimpin lainnja ke Soerabaja ini, maka kita toendoek oentoek menghentikan pertempoeran.
Tetapi pada masa itoe mereka telah memperkoeat diri, dan setelah koeat sekarang inilah keadaannja.

Saoedara-saoedara, kita semuanja, kita bangsa Indonesia jang ada di Soerabaja ini akan menerima tantangan tentara Inggris ini.
Dan kalaoe pimpinan tentara Inggris jang ada di Soerabaja ingin mendengarkan djawaban ra’jat Indonesia,
ingin mendengarkan djawaban seloeroeh pemoeda Indonesia jang ada di Soerabaja ini
Dengarkanlah ini hai tentara Inggris,
ini djawaban ra’jat Soerabaja
ini djawaban pemoeda Indonesia kepada kaoe sekalian

Hai tentara Inggris!,
kaoe menghendaki bahwa kita ini akan membawa bendera poetih takloek kepadamoe,
menjuruh kita mengangkat tangan datang kepadamoe,
kaoe menjoeroeh kita membawa sendjata-sendjata jang kita rampas dari djepang oentoek diserahkan kepadamoe

Toentoetan itoe walaoepoen kita tahoe bahwa kaoe sekalian akan mengantjam kita oentoek menggempoer kita dengan seloeroeh kekoeatan jang ada,
Tetapi inilah djawaban kita:
Selama banteng-banteng Indonesia masih mempoenjai darah merah jang dapat membikin setjarik kain poetih mendjadi merah & putih,
maka selama itoe tidak akan kita maoe menjerah kepada siapapoen djuga!

Saoedara-saoedara ra’jat Soerabaja,
siaplah keadaan genting
tetapi saja peringatkan sekali lagi, djangan moelai menembak,
baroe kalaoe kita ditembak, maka kita akan ganti menjerang mereka itu.

Kita toendjoekkan bahwa kita adalah benar-benar orang jang ingin merdeka.
Dan oentoek kita, saoedara-saoedara, lebih baik kita hantjur leboer daripada tidak merdeka.
Sembojan kita tetap: MERDEKA atau MATI.

Dan kita jakin, saoedara-saoedara,
pada akhirnja pastilah kemenangan akan djatuh ke tangan kita
sebab Allah selaloe berada di pihak jang benar
pertjajalah saoedara-saoedara,
Toehan akan melindungi kita sekalian

Allahu Akbar..! Allahu Akbar..! Allahu Akbar…!
MERDEKA!!!
Jagad Raya Permalink
0 Comment

Cicak Berevolusi Menjadi Komodo

Selasa, 03 November 2009



Cicak Berevolusi Menjadi Komodo di Topik Panas -- Beberapa hari terakhir Kapolri BHD menyatakan permohonan maafnya atas beredarnya sebutan Cicak Vs. Buaya yang di akui keluar dari mulut salah satu oknum di kepolisian. Bapak Kapolri berharap media tidak lagi meneruskan sebutan Cicak Vs. Buaya karena di khawatirkan dapat membuat jarak antara kepolisian dan KPK. Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri menyampaikan minta maaf atas pernyataan Kabareskrim Susno Duadji tentang sebutan cicak vs buaya. Ia juga menyatakan permintaan petisi agar penahanan Bibit Samad Rianto-Chandra M Hamzah ditangguhkan akan dipertimbangkan.

"Kalau ada cicak, cicak itu juga berarti kita. Saya sebagai kapolri sudah minta maaf tadi," kata BHD kepada wartawan seusai silaturahim bersama para pimpinan redaksi media massa di Jakarta, Senin (2/11).

Istilah yang saat ini sedang ramai, cicak vs buaya, pertama kali dilontarkan oleh Susno Duadji. 'Cicak' sebagai sebutan untuk KPK dan 'buaya' untuk Polri dan kejaksaan.

Kapolri menyatakan bahwa dengan adanya anggota polisi dalam institusi KPK sebanyak 126 anggota, kepolisian pun menjadi bagian dari KPK. "Sudah saya bilang selesai, jangan ada lagi. Itu pernyataan seseorang anggota. Itu sudah selesai. Saya sudah sampaikan kalau dibilang cicak, cicak itu bagian dari saya karena ada anggota saya disana," tegasnya.

Terkait pengajuan petisi oleh para pimpinan media massa, ia menyatakan bahwa hal tersebut akan dibahas secara internal. Namun, ia menolak menanggapi apakah Susno Duadji akan diberhentikan dari posisinya atau tidak. "Sudah ada permintaan dari teman-teman untuk penangguhan. Nanti saya bahas dulu ke dalam," tukasnya.

Memang seharusnya seperti itu, Kepolisian dan KPK dapat bekerja sama untuk memberantas keburukan-keburukan birokrasi di negeri ini.

Namun melihat perkembangan belakangan ini, tampaknya cicak pun sudah berevolusi menjadi Komodo. Revolusi Cicak ini mendapat kekuatan dari masyarakat yang ingin melihat keadilan di negeri tercinta ini.

Yah sudah lah, kita sudahkan saja cicak/buaya/komodo. Semoga lembaga-lembaga negara ini menjadi lebih baik kedepannya.
Jagad Raya Permalink
0 Comment

Anggodo Minta Maaf Kepada SBY

Anggodo Minta Maaf Kepada SBY di Topik Panas -- Berikut ini adalah permohonan maaf Anggodo Widjojo terkait dengan terbongkarnya hasil percakapan Anggodo Widjojo beserta kroni-kroninya yang di duga merencanakan aksi untuk melemahkan KPK dan dalam percakapan tersebut nama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY.red) pun di sebut-sebut.

Jagad Raya Permalink
0 Comment

Anggodo Widjojo "Ngaku" Suap KPK Rp1 miliar

Anggodo Widjojo "Ngaku" Suap KPK Rp1 miliar di Topik Panas -- Berikut ini adalah wawancara yang dilakukan oleh TV one terkait dengan klarifikasi terhadap tuduhan yang di sangkakan kepada Anggodo Widjojo. Menariknya Anggodo Widjojo "Ngaku" Suap KPK Rp1 miliar, walaupun bahasanya diganti karena ada paksaan atau dengan kata lain pemerasan.

Jagad Raya Permalink
0 Comment

Langkah Jitu Mahkamah Konstitusi

Langkah Jitu Mahkamah Konstitusi di Topik Panas -- Tampaknya tidak berlebihan bila kita memuji langkah yang di ambil oleh MK, akibat terobosan besar yang diambil yaitu membongkar hasil sadapan yang di dapat KPK di publik saat ini sudah banyak merubah keadaan yang sebelumnya sangat menghawatirkan.

Jagad Raya Permalink
0 Comment
stat counter
Provided by the elogicwebsolutions.com web design team.
TopOfBlogs